Minggu, 26 September 2010

SEBAB & HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENGGUNAAN KOMPUTER

Banyak orang sering mengabaikan apa yang dinamakan cara duduk yang benar.
Padahal hal ini sangatlah penting sebagai dasar pola posisi ergonomis yang mana banyak aktivitas kerja dalam posisi duduk.

Misalnya mengetik di depan komputer. Meski bukan tipe pemanja yang mudah mengeluh, sekali-sekali Anda tentu pernah merasakan tak enak badan. Sakit punggung, mata pedih dan terus menerus mengeluarkan air mata. Merasakan seluruh otot dan urat badan kaku dan mengencang, sakit atau merasa tidak nyaman. Tangan, pergelangan tangan, jari, lengan dan siku terasa sakit seperti terbakar. Adakalanya tangan perih, dingin, ataupun kebas (kesemutan), dan kehilangan kekuatan dan koordinasi. Ketika terjaga tengah malam, badan satu sakit semua disertai pegal-pegal. Ingin rasanya segera memijat tangan, pergelangan, dan lengan.

Kalau muncul gejala sakit seperti itu, jangan anggap remeh. Coba dengarkan keluhan punggung Anda, juga keluhan bagian tubuh lainnya. Siapa tahu punggung Anda memang sedang mengalami masalah? Atau, barangkali anda terserang Repetitive Strain Injury (RSI).

Kegiatan yang selalu melibatkan keyboard dan mouse ini dapat menimbulkan cedera urat tangan, lengan dan bahu. Bisa dibayangkan, berapa ribu kali jari-jari tangan mengulang gerakan memukul tuts keyboard ketika sedang mengetik, misalnya. Apalagi tangan sambil mencengkeram dan menggeser-geser mouse. Lambat laun, tanpa disadari bisa terjadi akumulasi kerusakan pada badan secara keseluruhan.
Sesungguhnya semua risiko yang dialami para pekerja kantoran bukan semata-mata faktor kecerobohan – misal kurang memperhatikan posisi duduk yang benar. Namun bisa jadi disebabkan sarana kerja (meja kursi, komputer, lampu penerang ruangan) kurang mendukung kenyamanan dan kesehatan. Sebutlah, sakit pinggang jangan-jangan karena tempat duduknya tidak memberi kenyamanan tulang belakang. Atau, penataan perangkat komputer yang kurang tepat. Apalagi seharian (setidaknya delapan jam sehari – itu kalau tidak lembur) hanya duduk, sementara indera penglihatan terus melototi layar komputer dan jari-jari tangan sibuk memencet tuts keyboard. Karenanya sarana penunjang kerja perlu mendapat perhatian, tidak saja dari segi keselamatan, tapi juga kenyamanan dan kesehatan.

Mengatur Jarak Yang Nyaman Bagi Mata
Sebagaimana organ tubuh lain, mata juga memiliki keterbatasan
adaptasi dan sangat peka terhadap pengaruh lingkungan sekitar.
Tubuh biasanya akan menyesuaikan berapapun jarak yang dibutuhkan
agar mata dapat melihat secara nyaman. Namun pada kasus-kasus
dimana mata lelah kerap terjadi, posisi monitor komputer merupakan
hal patut diperhatikan pertama sekali. Komputer yang letaknya
tidak dirancang dengan baik akan bisa mengakibatkan posisi tubuh
yang janggal, dan akhirnya berpengaruh pada gangguan-gangguan mata
dalam fungsi penglihatannya. Yang menjadi perhatian dalam hal ini
adalah jarak antara mata dengan monitor komputer. Tidak ada
batasan pasti tentang jarak ini, dan masih banyak faktor lain
yang mempengaruhinya seperti besar monitor, namun para ahli
mematok paling tidak jarak 50-70 cm harus tercapai antara mata
dengan monitor. Ada pula sebagian ahli yang menyimpulkannya dalam
rumus yang didapat dengan mengkalikan lebar diagonal layar dengan
bilangan dua.

Selanjutnya bukan hanya jarak yang penting melainkan juga letak
tinggi monitor komputer. Posisi yang dianjurkan adalah meletakkan
monitor agak lebih rendah dari ketinggian mata, paling tidak letak
bagian tengah monitor antara 10-23 cm di bawah mata. Walaupun
membuat mata sedikit bergerak untuk melihat ke bawah, namun
penelitian sudah membuktikan bahwa mata akan bekerja lebih baik
pada jarak demikian. Dan hal ini dirasakan para ahli lebih baik
ketimbang meletakkan monitor lebih tinggi dari mata yang dapat
memicu kekakuan otot leher, punggung dan bahu. Ini juga yang
membuat mengapa di kebanyakan instansi kini letak monitor adalah
di bawah meja kaca transparan, dan rata-rata pemasangan komputer
meletakkan CPU (Central Processing Unit) yang lebih dikenal awam
sebagai mesin komputer di samping monitor atau di bawah meja.
Jarak dan tinggi kursi juga harus ikut diatur sedemikian rupa
agar telapak kaki tidak

Gangguan Muskuloskeletal
Gangguan Muskuloskeletal yang ditimbulkan akibat penggunaan komputer
mulai dari kelemahan otot dan tendon atau nyeri leher dan punggung sampai dengan
trauma yang kumulatif. Trauma kumulatif ini berhubungan dengan terdapatnya gerakan
yang berulang secara terus menerus untuk waktu yang lama yang disebut sebagai
Repetitive Strain Injury (RSI). Penyebab gangguan musculoskeletal ini antara lain
postur tubuh yang tidak sesuai terjadi terus menerus saat menggunakan komputer,
penyokongan punggung yang tidak sesuai, duduk dengan posisi yang sama dengan
jangka waktu yang lama dan desain ergonomik yang buruk.

Gejala yang ditimbulkanoleh RSI antara lain :
1. Kesesakan, ketidaknyamanan, kekakuan, kesakitan atau terbakar ditangan,
pergelangan tangan, jari – jari, lengan bawah dan siku
2. Perasaan geli, kedinginan atau mati rasa pads tangan
3. Kekakuan atau kehilangan kekuatan dan koordinasi tangan
4. Nyeri yang menyebabkan terbangun dimalam hari _
5. Memiliki keinginan untuk memijat tangan, pergelangan tangan dan lengan
6. Nyeri punggung, bahu atau leher yang berhubungan dengan penggunaan
komputer.

* Sakit. Leher
Sakit leher adalah penggambaran umum terhadap gejala yang mengenai
leher, peningkatan tegangan otot atau myalgia, leher miring atau kaku
leher.Gejala sakit leher antara lain nyeri, kekakuan, sulit digerakkan, mati
rasa dari leher sampai tangan, perubahan kulit pada leher. Lelah dan
kelemahan pada leher, lengan dan tangan. Pengguna komputer yang terkena sakit ini adalah pengguna yang menggunakan gerakan berulang pada
kepala seperti menggambar dan mengarsip, pengguna dengan postur yang
kaku.

* Nyeri Punggung
Nyeri punggung merupakan istilah yang digunakan untuk gejala nyeri
punggung yang spesifik seperti herniasi lumbal, arthiritis ataupun spasme
otot. Nyeri punggung juga dapat disebabkan oleh tegangan otot dan postur
yang buruk saat menggunakan komputer.

Gangguan Muskuloskeletal dapat diatasi dengan menggunakan pendekatan
ergonomik ditempat kerja. Berikut ini hal — hal yang diperlukan untuk membentuk
lingkungan kerja yang nyaman agar tidak mengganggu kesehatan dan produktivitas
kerja, yaitu :
1. Monitor
�� Berada diketinggian yang sama dan berdampingan dengan tempat arsip
�� Berjarak; 18 — 24 inchi dari wajah pengguna
�� Dapat dimiringkan dan dinaikkan

2. Keyboard
>�� Dapat disetel dan dilepaskanr>�� Diletakkan sejajar dengan lengan tanpa hams mengangkat siku
�� Pergelangan tangan sejajar dengan lengan bawah sehingga pergelangan tangan
tidak terlalu fleksi
�� Berada didepan monitor sejajar dengan letak mouse

3. Kursi
�� Menyokong punggung
>�� Dapat disesuaikan untuk memperoleh posisi yang sebenarnya dan memiliki
kemiringan yang dapat menyokong punggung
�� Ketinggian kursi dapat disesuaikan ketika pengguna berada dalam posisi duduk
�� Disokong oleh lima kaki
�� Dapat dipindahkan dengan mudahr>�� Memiliki bentuk yang dapat mendistribusikan berat badanr>
4. Meja
�� Memiliki ruang yang cukup untuk lengan
�� Memiliki ketinggian yang sesuai
�� Memiliki ukuratr yang cukup untuk meletakan komputer dan dokumen
r>5. Pergelangan Tangan dan tangan
�� Memiliki kedalaman minimum 2 inchi
�� Memiliki panjang yang sama dengan keyboard
�� Memiliki ketinggian yang sama dengan keyboard
�� Terbuat dari bahan yang lembut seperti busa atau jell
�� Memegang mouse dengan lembutr>

6. Pijakan kakir>
1. Dapat dimiringkan 10 sampai 20 derajat dari depan ke belakangli>
2. Memiliki ketinggian yang cukup untuk kaki pengguna yang tidak menyentuh lantai
li>
3. Memiliki tinggi 12 inchi dan lebar 20 inchi
4. Dapat dipindahkan dan memiliki berat yang cukup agar tidak mudah bergeserli>
5. Memiliki alas yang tidak licin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar